Disusun guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Siti
Zubaidah, M,pd.
Disusun oleh:
Yuli Imawan NIM. 16420028
Muarifatul Maulidiana NIM. 16420018
Raihan Safira Aulia NIM. 16420009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat,
hidayah dan inayah Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktu nya, tidak lupan kami ucapkan terimakasih kepada ibu Siti
Zubaidah, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan
kesempatan kepada kelompok kami utuk menyusun makalah ini yang berjudul “Karya
Tulis Ilmiah”. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman khususnya
kelompok 6, yang telah membantu memberikan materi dan masukannya sehingga
terselesainya makalah ini.
Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan
makalah karya tulis ilmiah ini, harapan
kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca, khususnya
memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi pembelajaran
bagi kelompok kami dalam pembuatan sebuahmakalah, terkhusus dalam materi karya
tulis ilmiah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi
maupun dari tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
kritik dan saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata
semoga makalah karya tulis ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman
dan pembaca, unuk memuali berkarya khususnya dalam hal tulis menulis.
Yogyakarta,
21 November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di
lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat
wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh
study S1harus membuat skripsi , S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh
karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya
ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.
Dan tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin
mengembangkan skill nya dalam bidang tulis menulis, terkhusus dalam karya
ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang sedang belajar
mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari itu,
untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat
menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh
waktu singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang
ditunggu-tunggu bacaan nya oleh
pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.
Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada
niatan sama sekali untuk mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di
hadapkan dengan sebuah tugas karya ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan
pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil sana ambil sini bahkan juga ada
pula yang tidak mengerjakan, semua ini
tidak lain dan tidak bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu
sebuah karya ilmiah, bagaimana cara dan prosedur pembuatannya.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema
pengenalan terlebih dahulu tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau
dan kenal terlebih dahulu tentang karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh
sebuah nitan dan keinginan untuk menulis sebuah karya ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam karya
ilmiah ini adalah:
a. Apa pengertian karya ilmiah?
b. Apa saja ciri-ciri karya ilmiah?
c. Apa saja syarat-syarat karya ilmiah?
d. Apa saja macam-macam karya ilmiah?
e. Apa saja kerangka penyusun karya ilmiah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah karya ilmiah ini
adalah:
a. Mengetahui pengertian dari karya ilmiah.
b. Mengetahui ciri-ciri karya ilmiah.
c. Mengetahui syarat-syarat karya ilmiah.
d. Mengetahui macam-macam karya ilmiah.
e. Mengetahui kerangka penyusun karya ilmiah.
D. Manfaat
a.
Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya
ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu sekolah atau instansi atau
sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain: melatih
kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan pemikirnnya tentang suatu kajian
atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini secara tidak langsung penulis
juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berfikir secara logis dan sestematis, kemampuan
membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
b.
Karya tulis ini tidak hanya berguna bagi penulis saja
namun juga sebagai bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi
sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis
melalui karya ilmiah tersebut.
c.
Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang
ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil
karya tulis , penulis di latih secara khusus untuk terbiasa menulis atau
mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah, sehingga dapat mempermudah
manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah
lainnya.
d.
Melatih befikir tertip dan sistematis karena menulis
ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur nya,
metode dan teknik, aturan atau kaidah, standar, disajikan runtun dan tertib.
e.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan terutama
setelah penyelesaian studinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam
objek tulisan. Dengan demikian sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis
orang lain.
Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis,
yaitu:
1.
Karangan
Ilmiah : Makalah, Laporan, Skripsi, tesis,
disertasi.
2.
Karangan
semi ilmiah atau ilmiah populer :
Artikel, editorial, opini, reportase.
3.
Karangan
nonilmiah : anekdot, dongeng, hikayat,
cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang
menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah
adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan khusus. Sedangkan
semiilmiah berada di antara keduanya.
Dalam menulis karya ilmiah, isinya harus mengandung kajian
pengetahuan ilmiah dengan menggunakan metode berfikir keilmuan dan membentuk
tulisan keilmuan pula seperti logis dan empiris (berdasarkan fakta),
sistematis, lugas, jelas, dan objektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya
ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat
keilmuan. Pada dasarnya tulisan ilmiah dapat berwujud artikel, makalah, naskah
siaran radio.
Karya ilmiah dapat dibagi menjadi karya ilmiah murni dan karya
ilmiah populer.
Karya ilmiah murni disebut
juga karia ilmiah akademik, yaitu karya
ilmiah yang di tulis oleh para ilmuan yang akademisi berdasarkan hasil
penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka untuk tujuan tertentu dengan
mentaati aturan keilmiahan dan di sajikan dengan gaya bahasa yang baku.
sedangkan karya ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang santai sehingga
mudah di pahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Dalam karya ilmiah
murni, penulis harus memperhatikan metode dan kaidah-kaidah penulisan karya
ilmiah. sedangkan karya ilmiah populer secara sistematis namun tidak
memakai kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang mencakup bab per bab.
Misalnya, untuk menulis karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian harus
digunakan metode ilmiah penelitian dan pengembangan. Metode ilmiah
adalah suatu perencanaan yang sistematik dan objektif yang mengikuti
tahap-tahap:
a.
Melakukan
observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
b.
Menyusun
hipotesis
c.
Melaksanakan
percobaan berdasarka metode yang direncanaan
d.
Melaksanakan
pengamatan dan pengumpulan data
e.
Menganalisis
dan mengiterpretasi data
f.
Merumuskan
simpulan atau teori.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmia
adalah menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik, cermat, tepat,
jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan dan
pembuktian, tulus, dan ilmiah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
tulisan ilmiah adalah dilihat dari penggunaan bahasa, yaitu pemilihan kata yang
tepat, pendefisian yang tepat, dan penulisan yang singkat, serta taat kepada EYD
(ejaan yang disempurnakan) yang berlaku.
Sebagai karya yang memiliki kekhasan sifat ilmiah penulisan karya
ilmiah memperhatikan beberapa komponen dalam penyajiannya[1].
komponen penulisan karya ilmiah sebagai berikut:
1.
Penemuan masalah merupakan langkah awal
merealisasikan gagasan dalam penulisan karya ilmiah. Hal yang dilakukan adalah
mengidentifikasi secara tepat dan akurat ide yang menjadi prioritas dalam
penulisan. Permasalahan yang perlu
diajukan dalam identifikasi masalah meliputi: 1. Apa yang di ketahui tentang sesuatu? 2.
Keunikan apa yang menarik untuk diteliti?. Pertanyaan - pertanyaan itu memandu
dalam substansi permasalahan, bukan sekedar pada kumpulan gagasan atau ide,
melainkan pada konseb nyata. Perlu di perhatikan, bahwa permasalahan muncul
karena terdapat kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya ada atau idealitas dan
sesuatu yang terjadi dalam realitas. Implementasi substansi dalam penemuan
masalah terdapat pada latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, asumsi,
hipotesis. Dalam latar belakang di kemukakan adanya jawaban mengapa penulisan
dilakukan, bagaimana relevansi penulisan dengan subjek permasalahan, adakah
penulisan lain sebelumnya, dan adakah informasi yang relevan dengan permasalah
yang dimunculkan. Permasalahan yang sudah tercakup dalam ruang lingkup dijawab
secara umum pada tujuan penulisan. Tujuan penulisan di butuhkan untuk menjawab
permasalahan untuk menghasilkan hasil yang jelas. Aspek tujuan penulisan
sebagai acuan untuk menjawab ruang lingkup permasalahan. Untuk memenuhi
keriteria itu perlu diperhatikan tujuan yang ditulis harus realistik dan
terukur. Permasalahan yang di paparkan berdasarkan landasan berfikir tertentu
dan jawaban sementara terhadap permasalahan. Berdasarkan konseb dalam penulisan
karya ilmiah, asumsi merupakan landasan berfikir. Hipotesis merupakan jawaban
sementara dari permasalahan yang harus diuji secara empirik. Berdasarkan dengan
ragam tulisan yang memiliki karakter berbeda, tidak semua penulis memerlukan
asumsi dan hipotesis.
2.
Studi
Pusaka bertumpu pada 1. Acuan paradigma, 2. Acuan informasi, 3. Acuan
metodologi. Acuan paradigma merupakan informasi yang disusun berbagai proposisi teoretik, evidensi, dan
uraian konseptual. Teori paradigma ini secara implementatif disusun menjadi
acuan teori yang memberi dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan.
Acuan paradigma bersifat teoretis yang menjadi filosofi dalam penulisan. Acuan
informasi merupakan informasi yang diutamanakan terhadap berbagai hasil
penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Informasi ini di perlukan
untuk menghindari duplikasi dan replikasi penulisan sehingga penulidan
mempunyai nilai tambah terhadap keilmuan yang ada. Acuan metodologi berungsi
untuk menentukan metode yang tepat untuk mengungkapkan sebuah topik.
Komponen penulisan karya ilmiah untuk mengkaji permaslahan di
perlukan metodologi. Metodologi penulisan karya ilmiah ditelaah pada 1.
Pendekatan 2. Metode, dan 3. Data. Pendekatan yang dimanfaatkan merupakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan pemahaman terhadap gejala
melalui metode ilmiah yang mengutamakan proses logika. Psoses logika ini
merupakan perpaduan pendekatan deduktif dab induktif. Pendekatan merupakan cara
pandang penulis berdasarkan teori. Pendekatan sebagai payung pada aspek metode
yang dipakai penulis.
Penggunaan metode dalam metodologi penulisan bergantung pada jenis
karya ilmiah yang akan tertulis. Jika menginginkan menulis hasil penelitian,
metode yang digunakan tentu harus sesuai dengan jenis penelitian yang di
lakukan. Misalnya jika mengangkat fenomena sastra, dapat menggunakan metode
biografis, intuitif, dan dialektik. Jika
mengankat fenomena pengajaran, dapat menggunakan metode deskriptif, eksperimen,
pengembangan, dan metode yang tepat berkaitan dengan jenis penelitian yang
dipilih. Data merupakan substansi variabel yang berhasil diperoleh dalam suatu
proses penulisan melalui titik pengumpulan tertentu. Berdasarkan sifatnya data
dikelompokan menjadi data lunak dan keras. Data bisa berupa angka-angka, data
verbal dan data nonverbal. Berkaitan dengan macam data, instrumen pengumpul
data bisa berupa 1. Human instrumen dan teknikal instrumen.
3.
Penggunaan
Bahasa bedasarkan pada pemaparan ide melalui metedologi tertentu, komponen
bahasa menjadi kajian penulisan karya ilmiah . substansi bahasa harus bisa
membangun wacana ilmiah yang konsebtual dan informatif. Terbangunnya wacana
yang konsebtual dan informatif memposisikan bahasa ilmiah berfungsi sebagai
alat untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan
bebas dari makna ambigitas. Penggunaan bahasa dapat diperhatikan atas dasar 1.
Ragam 2. Retorika, dan 3. Fungsi. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri
cendekia, lugas, jelas, formal, objektif konsisten dan berangkat dari gagasan.
Dalam kaitannya dengan ragam bahasa perlu diperhatikan 1. Diksi, 2. Penyusunan
kalimat efektif, dan 3. Paragraf yang kohesif dan koheren. Pemahaman terhadap
retorika dimaksud untuk mengguakan retorika keilmuan. 5. Menyatakan bahwa
retorika keilmuan menggunakan kata-kata yang netral dari karya sastra, lugas,
tidak emosional, dan objektif. Berangkai dengan ragam dan retorika, fungsi
bahasa dalam penulisan karya ilmiah didasarkan pada kajian makna. Bahasa
ditinjau dari kajian makna memiliki fungsi 1. Ideasional sebagai pengungkap
makna, 2. Iterpersonal sebagai pembentuk hubungan sosial, dan 3. Tekstual
sebagai pembentuk teks.
4.
Teknik
atau Sistematika Penulisan Sistematikan penulisan merupakan upaya
pengorganisasian materi tulisan. Sistematika penulisan bermaksud untuk
memaparkan gagasan secara komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian materi
itu juga didukung oleh format penulisan.
Format penulisan merupakan upaya penampilan teks agar memenuhi standar
genre yang dikehendaki. Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan
menimbulkan beban kognitif melalui kesan visual yang artistik. Format
diupayakan kreatif, tetapi tetap memnuhi karakteristik tulisan. Dalam teknik
penulisan juga memperhatikan ejaan dalam penulisan karya ilmiah . kaidan ejaan
merupakan tata cara penulisan yang mengimplementasikan sistem pengelooan bahasa
untuk menjadi bahasa yang baku.
B. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan
berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah
mempunyai ciri -ciri tertentu.
1.
Objektif
Keobjektifan
ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak di manipulasi
juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan berdasarkan bukti-bukti
yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.
2.
Netral
Kenetralan ini
bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan
pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu
dihindarkan.
3.
Sistematis
Uraian yang
terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan
tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas[2],
dan sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur
uraiannya.
4.
Logis
Kelogisan ini
bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang
digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.
5.
Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan,
uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan fakta.
Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan marah seperti orang yang bertengkar)
hendaknya dihindarkan.
6.
Tidak Pleonastik
Maksudnya
kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7.
Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal
Dalam menulis
karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu
bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa
indonesia yang baik dan benar.
C. Syarat Karya Ilmiah
Dalam penulisannya karya ilmiah
memiliki syarat-syarat tertentu.
Syarat
karya ilmiah sebagai berikut:
1.
Karya
tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur ilmiah pikiran.
2.
Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada bangun fikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3.
Alur
pikiran dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya
tulis ilmiah terdiri dari unsur kata, angka, tabel, dan
gambar yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya
tulis ilmiah harus mampu mengekpresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat
ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya
tulis ilmiah berasal dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).
Dalam menulis karya ilmiah persyaratan diatas sebaiknya
diperhatikan oleh penulis agar ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan dapat terarah dan tersusun secara sistematis sehingga enak dibaca dan
mudah dipahami maksud dan tujuannya.
D. Jenis-Jenis karya Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan
ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta
panjang pendeknya karya ilmiah tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah
penelitian.[3]
1.
Karya Ilmiah Pendidikan
Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta
sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan.
Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:
a.
Paper
Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah
berisi ringkasan resum suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper
adalah melatih mahasiswa untuk mengambil inti sari dari mata kuliah atau
ceramah yang diajarkan oleh dosen. Penulisan paper agak di perdalam dengan beberapa
bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2 :pemaparan data, bab 3: pembahasan
atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b.
Praskripsi
Adalah karya ilmiah pendidikan yang
digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini
disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 atau
D3. Format tulisannya terdiri atas:
bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan
penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian)
bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang
dikaitkan dengan permaslahan penelitian)
bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi
penelitian)
bab 4 analisis (
pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
bab 5 penutup (
kesimpulan penelitian dan saran).
c.
Sekripsi
adalah karya ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain[4], pendapat
yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif,
baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun
penelitian tidak langsung (study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat
mendapatkan gelar sarjana atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan
menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empiris[5].
d.
Tesis
Adalah suatu karya ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan syarat untuk
mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan
ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang
telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan
baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi
tema tesis tersebut.
e.
Disertasi
Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta
akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan
oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada
suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan
tema dari disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis
sendiri. Penulis disertasi berhak menyandang gelar doctor.
2.
Karya Ilmiah Penelitian
Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah
penelitian sebagai berikut:
a.
Makalah Seminar
meliputi
naskah seminar dan naskah bersambung.
1)
Naskah
seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari
suatu permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
2)
Naskah
bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan
atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung
atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
b.
Laporan Hasil Penelitian
Adalah bagian
dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat.
Laporan ini bisa di kelompokan sebagai
karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian
meskipun dari tahap awal.
c.
Jurnal penelitian
Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil
penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur
dan sebaiknya mendapatkan nomer dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN (
internasional standart serial number).
E. Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus
di patuhi, selain berfungsi sebagai acuan dasar penulisan juga dapat
mempermudah penulis untuk memaparkarkan alur tulisanya.
Kerangka
penyusun dan bagian-bagian karya ilmiah terbagi 9 komponen yaitu :
1.
Judul
karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun
laporan hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di
tulis dengan:
a.
merumuskan
secara singkat
b.
Mencerminkan
area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
c.
Membuat
kata kunci yang diacu dalam penelitian
d.
Memisahkan
antara judul utama dan judul pelengkap
2.
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk
orang-orang,lembaga,organisasi dan pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam
mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan
kata pengantar digabung dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik.
3.
Abstrak
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dalam teks abstrak disajikan
secara padat. Intisari penelitian dan laporan penelitian yang mencakup latar
belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan ,hasil yang diperoleh, kesimpulan
yang dapat ditarik dan saran yang diajukan. Dalam satu karya ilmiah yang
mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, misalnya: skripsi dan sistematika
penulisan lebih baku. Dengan demikian peneliti mempunyai alasan yang mendatar.
4.
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantar pembaca untuk
mengetahui topik penelitian, alasan dan pentingnya suatu karya ilmiah.
Pendahuluan dalam laporan penelitian lebih kompleks dari pada dalam makalah dan
artikel ilmiah untuk jurnal. Bab pendahuluan misalnya memuat latar belakang
yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penilitian dilakukan, tujuan dan
hipotesis jika ada. Pendahuluan dalam laporan penelitian kualitatif memuat
uraian tentang :
a.
Latar
belakang masalah penelitian
b.
Indifikasi
masalah
c.
Cakupan
masalah (penegasan dan pembatasan masalah)
d.
Rumusan
masalah
e.
Tujuan
penelitian
f.
Sistematik
5.
Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.
1.
Kerangka
teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.
2.
Metodologis
ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk
langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.
6.
Metode Penulisan/ Penelitian
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian
dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel jurnal metode penelitian atau
penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tapi tidak dalam bentuk bab.
Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis
secara eksplisit menjadi bab. Metode penelitian dalam kuantitatif, prosedur
penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data dan diakhiri dengan
analisis data. Metode penelitian dalam kualitatif terdapat beberapa perancangan
hal ini mengakibatkan penyajiannya akan berbeda. Laporan penelitian kualitatif
mencakup dasar penelitian, fokus penelitian, sumber data, teknik sampling, alat
dan teknik pengumpulan data, objektivitas dan keasahan data, modal analisis
data dan prosedur penelitian.
7.
Hasil Dan Pembahasan
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil
penelitian memuat hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan
pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya
dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam hasil penelitian diuraikan apa saja hasil
penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dalam penelitian. Hasil
eksperimen atau survei atau rancangan
bangun beserta analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara
bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian,tabel dan gambar. Data yang
dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan mentah.
8.
Penutup
Bagian penutup karya ilmiah adalah simpulan dan saran. Bagian ini
bergabung dengan pembahasan atau hasil pembahasan. Dalam bagian ini diuraikan
keberhasilan metode yang dikaitkan dengan hasil kerja. Bagian ini terbagi dua
sub-bab, yaitu: kesimpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan
dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Semua masalah harus
terjawab dan semua tujuan harus ada simpulan. Saran harus sejalan dengan
simpulan dan temuan. Saran hendaknya disertai dengan argumentasinya juga
disertai jalan keluarnya. Saran yang berharga adalah saran tentang perlunya
dilakukan penelitian lanjutan.
9.
Daftar Pustaka
Karya
ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah
lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan
karya ilmiah perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan
serta penerbitnya. Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah
karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan
penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web dan lain-lain. Oleh karenanya
ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Penulisan
pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama keluarga harus
ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.
Karya
ilmiah merupakan kesatuan tulisan yang disusun secara sistematis. Karya ilmiah
laporan penelitian memiliki bagian-bagian yang tersruktur dalam krangka
penulisan ilmiah. bagian-bagian dari karya ilmiah secara umum adalah
pendahuluan,tinjauan pustaka,metode penulisan/penelitian,hasil penelitian dan
pembahasan,penutup berisi simpulan dan saran dan daftar pustaka.
Kerangka
karya ilmiah makalah dan artikel terdiri atas pendahuluan,isi dan kesimpulan.
Pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah,rumusan masalah,prosedur
penyelesaian masalah dan sistematika uraiannya. Isi,memuat tentang penulis,dalam
mendemonstrasikan kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah yang
dibahasnya. Pada bagian isi boleh terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan
permasalahan yang dikaji. Kesimpulan, yakni: bagian yang memuat pemaknaan dari
penulis terhadap diskusi atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria dan
sumber-sumber literatur atau data lapangan.
Dalam karya ilmiah laporan
penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel
untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri
tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian
metode tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah
adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat
keilmuan.
Tidak semua karya tulis dapat di kategorikan dalam sebuah karya
ilmiah karean karya ilmiah memiliki ciri-ciri dan syarat-syarat tententu yang
harus di indahkan, sehingga dapat memenuhi kriteria sebuah karya tulis imiah.
Terdapat banyak macam-macam karya ilmiah, yang sekaligus diikuti
metode-metode penulisan, sistematika, penggunaan bahasa dan juga kerangka
penyusun yang berbeda-beda pula.
B. Saran
Dalam menulis karya ilmiah
diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sesuai jenisnya sehingga karya
ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan
berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini
sehingga karya ilmiah dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan
kekreativitasannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah .
[1] Mujianto, Retorika wacana orasi
ilmiah bahasa Indonesia, 1998 : 2
[2] Sebuah prinsip sebab dan akibat.
Kejadian pertama (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau konsekuensi) : KBBI.
[3] Arifin, cermat berbahasa Indonesia
untuk perguruan tinggi , 1989 : 15
[4] Zaenal Arifin, cermat berbahasa
Indonesia untuk perguruan tinggi :1989: 26)
DAFTAR PUSAKA
Annijat
Maimunah Siti. 2003. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang:
UIN Maliki Prees.
Hapsari
Sri Wijayanti. 2013. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Universitas
Lampung. 2015. Format Penulisan Karya
Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Indriati
Etty. 2006. Menulis Karya Ilmiah, Artikel, Skripsi, Tesis dan Disertasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar