Selasa, 29 November 2016

Makalah Bahasa Indonesia Menulis Karya Ilmiah



MAKALAH BAHASA INDONESIA KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Siti Zubaidah, M,pd.

 

Disusun oleh:
Yuli Imawan NIM. 16420028
Muarifatul Maulidiana NIM. 16420018
Raihan Safira Aulia NIM. 16420009


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016 

KATA PENGANTAR


Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya, tidak lupan kami ucapkan terimakasih kepada ibu Siti Zubaidah, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok kami utuk menyusun makalah ini yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah”. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman khususnya kelompok 6, yang telah membantu memberikan materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah ini.
Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya tulis ilmiah  ini, harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca, khususnya memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi pembelajaran bagi kelompok kami dalam pembuatan sebuahmakalah, terkhusus dalam materi karya tulis ilmiah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari teman-teman demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah karya tulis ilmiah ini, dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman dan pembaca, unuk memuali berkarya khususnya dalam hal tulis menulis.
Yogyakarta, 21 November 2016

                Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR PUSTAKA

 



BAB I

PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang


Menulis karya ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar study nya, seperti contoh study S1harus membuat skripsi , S2 membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.
Dan tidak sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak kecil yang sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan bahkan kurang dari itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu berbulan-bulan agar ia dapat menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita belajar menulis, hanya butuh waktu singkat untuk dapat menulis, namun untuk menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan nya  oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.
Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri ambil sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan,  semua ini tidak lain dan tidak bukan karena mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana cara dan prosedur pembuatannya.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu tentang karya ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang karya ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis sebuah karya ilmiah.

B.     Rumusan Masalah


Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
a.       Apa pengertian  karya ilmiah?
b.      Apa saja ciri-ciri karya ilmiah?
c.       Apa saja syarat-syarat karya  ilmiah?
d.      Apa saja macam-macam karya ilmiah?
e.       Apa saja kerangka penyusun karya ilmiah?

C.     Tujuan


Adapun tujuan dari makalah karya ilmiah ini adalah:
a.       Mengetahui pengertian dari karya ilmiah.
b.      Mengetahui ciri-ciri karya ilmiah.
c.       Mengetahui syarat-syarat karya ilmiah.
d.      Mengetahui macam-macam karya ilmiah.
e.       Mengetahui kerangka penyusun karya ilmiah.

D.    Manfaat


a.       Ada banyak manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka tentu sekolah atau instansi atau sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa manfaat antara lain: melatih kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan pemikirnnya tentang suatu kajian atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan berfikir  secara logis dan sestematis, kemampuan membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
b.      Karya tulis ini tidak hanya berguna bagi penulis saja namun juga sebagai bahan referensi ilmiah dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
c.       Sebagai tuntutan akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus dalam dunia pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis , penulis di latih secara khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan ilmiah, sehingga dapat mempermudah manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
d.      Melatih befikir tertip dan sistematis karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur nya, metode dan teknik, aturan atau kaidah, standar, disajikan runtun dan tertib.
e.      Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.

BAB II

PEMBAHASAN


A.     Pengertian Karya Ilmiah

                    
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Dengan demikian sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu:
1.      Karangan Ilmiah : Makalah, Laporan, Skripsi, tesis, disertasi.
2.      Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer : Artikel, editorial, opini, reportase.
3.      Karangan nonilmiah : anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan khusus. Sedangkan semiilmiah berada di antara keduanya.

Dalam menulis karya ilmiah, isinya harus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan menggunakan metode berfikir keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis dan empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan objektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan. Pada dasarnya tulisan ilmiah dapat berwujud artikel, makalah, naskah siaran radio.
Karya ilmiah dapat dibagi menjadi karya ilmiah murni dan karya ilmiah populer.
Karya ilmiah murni disebut juga karia ilmiah akademik,  yaitu karya ilmiah yang di tulis oleh para ilmuan yang akademisi berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka untuk tujuan tertentu dengan mentaati aturan keilmiahan dan di sajikan dengan gaya bahasa yang baku. sedangkan karya ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang santai sehingga mudah di pahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Dalam karya ilmiah murni, penulis harus memperhatikan metode dan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. sedangkan karya ilmiah populer secara sistematis namun tidak memakai kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang mencakup bab per bab.  
Misalnya, untuk menulis karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian harus digunakan metode ilmiah penelitian dan pengembangan. Metode ilmiah adalah suatu perencanaan yang sistematik dan objektif yang mengikuti tahap-tahap:
a.       Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
b.      Menyusun hipotesis
c.       Melaksanakan percobaan berdasarka metode yang direncanaan
d.      Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
e.       Menganalisis dan mengiterpretasi data
f.       Merumuskan simpulan atau teori.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmia adalah menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik, cermat, tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan dan pembuktian, tulus, dan ilmiah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah adalah dilihat dari penggunaan bahasa, yaitu pemilihan kata yang tepat, pendefisian yang tepat, dan penulisan yang singkat, serta taat kepada EYD (ejaan yang disempurnakan) yang berlaku.

Sebagai karya yang memiliki kekhasan sifat ilmiah penulisan karya ilmiah memperhatikan beberapa komponen dalam penyajiannya[1]. komponen penulisan karya ilmiah sebagai berikut:
1.       Penemuan masalah merupakan langkah awal merealisasikan gagasan dalam penulisan karya ilmiah. Hal yang dilakukan adalah mengidentifikasi secara tepat dan akurat ide yang menjadi prioritas dalam penulisan. Permasalahan yang  perlu diajukan dalam identifikasi masalah meliputi:  1. Apa yang di ketahui tentang sesuatu?   2. Keunikan apa yang menarik untuk diteliti?. Pertanyaan - pertanyaan itu memandu dalam substansi permasalahan, bukan sekedar pada kumpulan gagasan atau ide, melainkan pada konseb nyata. Perlu di perhatikan, bahwa permasalahan muncul karena terdapat kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya ada atau idealitas dan sesuatu yang terjadi dalam realitas. Implementasi substansi dalam penemuan masalah terdapat pada latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, asumsi, hipotesis. Dalam latar belakang di kemukakan adanya jawaban mengapa penulisan dilakukan, bagaimana relevansi penulisan dengan subjek permasalahan, adakah penulisan lain sebelumnya, dan adakah informasi yang relevan dengan permasalah yang dimunculkan. Permasalahan yang sudah tercakup dalam ruang lingkup dijawab secara umum pada tujuan penulisan. Tujuan penulisan di butuhkan untuk menjawab permasalahan untuk menghasilkan hasil yang jelas. Aspek tujuan penulisan sebagai acuan untuk menjawab ruang lingkup permasalahan. Untuk memenuhi keriteria itu perlu diperhatikan tujuan yang ditulis harus realistik dan terukur. Permasalahan yang di paparkan berdasarkan landasan berfikir tertentu dan jawaban sementara terhadap permasalahan. Berdasarkan konseb dalam penulisan karya ilmiah, asumsi merupakan landasan berfikir. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji secara empirik. Berdasarkan dengan ragam tulisan yang memiliki karakter berbeda, tidak semua penulis memerlukan asumsi dan hipotesis.

2.      Studi Pusaka bertumpu pada 1. Acuan paradigma, 2. Acuan informasi, 3. Acuan metodologi. Acuan paradigma merupakan informasi yang disusun   berbagai proposisi teoretik, evidensi, dan uraian konseptual. Teori paradigma ini secara implementatif disusun menjadi acuan teori yang memberi dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan. Acuan paradigma bersifat teoretis yang menjadi filosofi dalam penulisan. Acuan informasi merupakan informasi yang diutamanakan terhadap berbagai hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Informasi ini di perlukan untuk menghindari duplikasi dan replikasi penulisan sehingga penulidan mempunyai nilai tambah terhadap keilmuan yang ada. Acuan metodologi berungsi untuk menentukan metode yang tepat untuk mengungkapkan sebuah topik.                            
Komponen penulisan karya ilmiah untuk mengkaji permaslahan di perlukan metodologi. Metodologi penulisan karya ilmiah ditelaah pada 1. Pendekatan 2. Metode, dan 3. Data. Pendekatan yang dimanfaatkan merupakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan pemahaman terhadap gejala melalui metode ilmiah yang mengutamakan proses logika. Psoses logika ini merupakan perpaduan pendekatan deduktif dab induktif. Pendekatan merupakan cara pandang penulis berdasarkan teori. Pendekatan sebagai payung pada aspek metode yang dipakai penulis.
Penggunaan metode dalam metodologi penulisan bergantung pada jenis karya ilmiah yang akan tertulis. Jika menginginkan menulis hasil penelitian, metode yang digunakan tentu harus sesuai dengan jenis penelitian yang di lakukan. Misalnya jika mengangkat fenomena sastra, dapat menggunakan metode biografis, intuitif,  dan dialektik. Jika mengankat fenomena pengajaran, dapat menggunakan metode deskriptif, eksperimen, pengembangan, dan metode yang tepat berkaitan dengan jenis penelitian yang dipilih. Data merupakan substansi variabel yang berhasil diperoleh dalam suatu proses penulisan melalui titik pengumpulan tertentu. Berdasarkan sifatnya data dikelompokan menjadi data lunak dan keras. Data bisa berupa angka-angka, data verbal dan data nonverbal. Berkaitan dengan macam data, instrumen pengumpul data bisa berupa 1. Human instrumen dan teknikal instrumen.

3.      Penggunaan Bahasa bedasarkan pada pemaparan ide melalui metedologi tertentu, komponen bahasa menjadi kajian penulisan karya ilmiah . substansi bahasa harus bisa membangun wacana ilmiah yang konsebtual dan informatif. Terbangunnya wacana yang konsebtual dan informatif memposisikan bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan bebas dari makna ambigitas. Penggunaan bahasa dapat diperhatikan atas dasar 1. Ragam 2. Retorika, dan 3. Fungsi. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri cendekia, lugas, jelas, formal, objektif konsisten dan berangkat dari gagasan. Dalam kaitannya dengan ragam bahasa perlu diperhatikan 1. Diksi, 2. Penyusunan kalimat efektif, dan 3. Paragraf yang kohesif dan koheren. Pemahaman terhadap retorika dimaksud untuk mengguakan retorika keilmuan. 5. Menyatakan bahwa retorika keilmuan menggunakan kata-kata yang netral dari karya sastra, lugas, tidak emosional, dan objektif. Berangkai dengan ragam dan retorika, fungsi bahasa dalam penulisan karya ilmiah didasarkan pada kajian makna. Bahasa ditinjau dari kajian makna memiliki fungsi 1. Ideasional sebagai pengungkap makna, 2. Iterpersonal sebagai pembentuk hubungan sosial, dan 3. Tekstual sebagai pembentuk teks.

4.      Teknik atau Sistematika Penulisan Sistematikan penulisan merupakan upaya pengorganisasian materi tulisan. Sistematika penulisan bermaksud untuk memaparkan gagasan secara komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian materi itu juga didukung oleh format penulisan.  Format penulisan merupakan upaya penampilan teks agar memenuhi standar genre yang dikehendaki. Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan menimbulkan beban kognitif melalui kesan visual yang artistik. Format diupayakan kreatif, tetapi tetap memnuhi karakteristik tulisan. Dalam teknik penulisan juga memperhatikan ejaan dalam penulisan karya ilmiah . kaidan ejaan merupakan tata cara penulisan yang mengimplementasikan sistem pengelooan bahasa untuk menjadi bahasa yang baku.

B.     Ciri-Ciri Karya Ilmiah


Tidak semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri tertentu.
1.      Objektif
Keobjektifan ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan  kenyataan yang sebenarnya, tidak di manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.

2.      Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi  maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

3.      Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas[2], dan sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur uraiannya.

4.      Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.

5.      Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan marah seperti orang yang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

6.      Tidak Pleonastik
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

7.      Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa indonesia yang baik dan benar.

C.     Syarat Karya Ilmiah


Dalam penulisannya karya ilmiah  memiliki syarat-syarat tertentu.
Syarat karya ilmiah sebagai berikut:
1.      Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur ilmiah pikiran.
2.      Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun fikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.      Alur pikiran dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.      Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur kata, angka, tabel, dan gambar yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.      Karya tulis ilmiah harus mampu mengekpresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.      Karya tulis ilmiah berasal dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).
Dalam menulis karya ilmiah persyaratan diatas sebaiknya diperhatikan oleh penulis agar ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan dapat terarah dan tersusun secara sistematis sehingga enak dibaca dan mudah dipahami maksud dan tujuannya.

D.    Jenis-Jenis karya Ilmiah


Pada prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya ilmiah tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.[3]

1.                  Karya Ilmiah Pendidikan
Adalah digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan.
Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:


a.             Paper
Atau lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan resum suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih mahasiswa untuk mengambil inti sari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.  Penulisan paper agak di perdalam dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2 :pemaparan data, bab 3: pembahasan atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

b.             Praskripsi
Adalah karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat diploma 3 atau D3. Format tulisannya terdiri atas: 
bab 1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian)
bab 2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permaslahan penelitian)
bab 3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian)
    bab 4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
    bab 5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).

c.              Sekripsi
adalah karya ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain[4], pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif, baik yang berdasarkna penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empiris[5].

d.             Tesis
Adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas kazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

e.         Disertasi
 Yaitu suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut. Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi berhak menyandang gelar doctor.

2.      Karya Ilmiah Penelitian
Terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai berikut:
a.      Makalah Seminar
meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1)             Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari suatu permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
2)             Naskah bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

b.      Laporan Hasil Penelitian
Adalah bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokan sebagai  karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun dari tahap awal.

c.       Jurnal penelitian
Adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomer dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional standart serial number).

E.     Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah


Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus di patuhi, selain berfungsi sebagai acuan dasar penulisan juga dapat mempermudah penulis untuk memaparkarkan alur tulisanya.
Kerangka penyusun dan bagian-bagian karya ilmiah terbagi 9 komponen  yaitu :
1.      Judul
karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:
a.       merumuskan secara singkat
b.      Mencerminkan area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
c.       Membuat kata kunci yang diacu dalam penelitian
d.      Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap

2.      Kata Pengantar
Dalam kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi dan pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.

3.      Abstrak
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dalam teks abstrak disajikan secara padat. Intisari penelitian dan laporan penelitian yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan ,hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik dan saran yang diajukan. Dalam satu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, misalnya: skripsi dan sistematika penulisan lebih baku. Dengan demikian peneliti mempunyai alasan yang mendatar.

4.      Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantar pembaca untuk mengetahui topik penelitian, alasan dan pentingnya suatu karya ilmiah. Pendahuluan dalam laporan penelitian lebih kompleks dari pada dalam makalah dan artikel ilmiah untuk jurnal. Bab pendahuluan misalnya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penilitian dilakukan, tujuan dan hipotesis jika ada. Pendahuluan dalam laporan penelitian kualitatif memuat uraian tentang :
a.       Latar belakang masalah penelitian
b.      Indifikasi masalah
c.       Cakupan masalah (penegasan dan pembatasan masalah)
d.      Rumusan masalah
e.       Tujuan penelitian
f.       Sistematik

5.      Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.
1.      Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.
2.      Metodologis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.

6.      Metode Penulisan/ Penelitian
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel jurnal metode penelitian atau penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab. Metode penelitian dalam kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data dan diakhiri dengan analisis data. Metode penelitian dalam kualitatif terdapat beberapa perancangan hal ini mengakibatkan penyajiannya akan berbeda. Laporan penelitian kualitatif mencakup dasar penelitian, fokus penelitian, sumber data, teknik sampling, alat dan teknik pengumpulan data, objektivitas dan keasahan data, modal analisis data dan prosedur penelitian.

7.      Hasil Dan Pembahasan
Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab. Dalam bagian dalam hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dalam penelitian. Hasil eksperimen atau survei  atau rancangan bangun beserta analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah dan bukan mentah.

8.      Penutup
Bagian penutup karya ilmiah adalah simpulan dan saran. Bagian ini bergabung dengan pembahasan atau hasil pembahasan. Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan metode yang dikaitkan dengan hasil kerja. Bagian ini terbagi dua sub-bab, yaitu: kesimpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Semua masalah harus terjawab dan semua tujuan harus ada simpulan. Saran harus sejalan dengan simpulan dan temuan. Saran hendaknya disertai dengan argumentasinya juga disertai jalan keluarnya. Saran yang berharga adalah saran tentang perlunya dilakukan penelitian lanjutan.

9.      Daftar Pustaka
Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya. Tata cara penulisannya perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya dan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.

Karya ilmiah merupakan kesatuan tulisan yang disusun secara sistematis. Karya ilmiah laporan penelitian memiliki bagian-bagian yang tersruktur dalam krangka penulisan ilmiah. bagian-bagian dari karya ilmiah secara umum adalah pendahuluan,tinjauan pustaka,metode penulisan/penelitian,hasil penelitian dan pembahasan,penutup berisi simpulan dan saran dan daftar pustaka.
Kerangka karya ilmiah makalah dan artikel terdiri atas pendahuluan,isi dan kesimpulan. Pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah,rumusan masalah,prosedur penyelesaian masalah dan sistematika uraiannya. Isi,memuat tentang penulis,dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian isi boleh terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Kesimpulan, yakni: bagian yang memuat pemaknaan dari penulis terhadap diskusi atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria dan sumber-sumber literatur atau data lapangan.
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab.



BAB III

PENUTUP


A.            Kesimpulan


Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.
Tidak semua karya tulis dapat di kategorikan dalam sebuah karya ilmiah karean karya ilmiah memiliki ciri-ciri dan syarat-syarat tententu yang harus di indahkan, sehingga dapat memenuhi kriteria sebuah karya tulis imiah.
Terdapat banyak macam-macam karya ilmiah, yang sekaligus diikuti metode-metode penulisan, sistematika, penggunaan bahasa dan juga kerangka penyusun yang berbeda-beda pula.

B.       Saran


Dalam menulis  karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan sesuai jenisnya sehingga karya ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Kami mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya dan kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah .




[1] Mujianto, Retorika wacana orasi ilmiah bahasa Indonesia, 1998 : 2
[2] Sebuah prinsip sebab dan akibat. Kejadian pertama (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau konsekuensi) : KBBI.
[3] Arifin, cermat berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi , 1989 : 15
[4] Zaenal Arifin, cermat berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi :1989: 26)
[5]Totok  djuroto, Menulis artikel dan karya ilmiah 2007: 26

DAFTAR PUSAKA


Annijat Maimunah Siti. 2003. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang: UIN Maliki Prees.

Hapsari Sri Wijayanti. 2013. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Universitas Lampung. 2015. Format Penulisan Karya
 Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Indriati Etty. 2006. Menulis Karya Ilmiah, Artikel, Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.